Pemkab Kukar Bantu Sebanyak 20 Ribu Nelayan Selama 2023
1 min readTENGGARONG. Persoalan nelayan produktif di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menjadi salah satu bidang prioritas. Menurut Wakil Bupati (Wabup) Kukar Rendi Solihin, saat pandemi Covid 19 lalu, sektor pertanian dan perikanan adalah penyelamat perekonomian daerah ini. Karena masyarakat lebih mengutamakan kebutuhan primer yakni makanan, ketimbang kebutuhan lainnya.
“Jadi sesuai laju pertubuhan kinerja ekonomi Kukar sejak 2017, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) masih dipengaruhi oleh faktor kenaikan harga batu bara sebagai salah satu komoditas dominan,” jelas Rendi –demikian Wabup Kukar ini akrab disapa– ketika menyerahkan bantuan mesin diesel untuk nelayan di kawasan pesisir Kukar, belum lama ini.
Memang sesuai data BPS Kalimantan Timur (Kaltim), pertumbuhan ekonomi Kukar tanpa Migas mencapai 4,43 persen. Tanpa migas dan batu bara lebih tinggi 4,92 persen. Share pertambangan paling dominan 65,4 persen terhadap PDRB. Sementara PDRB dari pertanian hanya 12,9 persen, industri 4,1 persen, kontruksi 7,5 persen. Perdagangan 3,6 persen dan lainnya 6,4 persen.
Melihat data perekonomian tersebut, maka simpul harus menjadi fokus perhatian Pemkab Kukar, salah satunya perikanan. Dukungan bagi keluarga produktif di pesisir Kukar itu yakni bantuan mesin diesel dan perahu atau kapal untuk para nelayan.
“Sesuai data Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar. Sekitar 20 ribu nelayan produktif telah menerima manfaat program bantuan nelayan produktif, sejak saya di lantik bersama Pak Bupati Edi Damansyah. Namun masih ada sekitar 5 ribu nelayan belum menerima bantuan program tersebut. Para nelayan tersebut menjadi PR kami. Semoga di 2024 nanti, semua bisa disentuh secara maksimal,” ujarnya. (and)