Peran Penting Edi-Rendi atas Kemenangan PDIP di Pileg 2024 Kukar
2 min readTENGGARONG. Keberhasilan PDI Perjuangan (PDIP) menang besar pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 di Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satunya karena faktor figur kuat dari Edi Damansyah selaku Ketua DPC PDIP Kukar serta Rendi Solihin sebagai Bendahara DPC. Demikian diungkapkan Rahmat Dermawan, salah satu caleg muda dipastikan lolos ke Gedung DPRD Kukar.
Bahwa peran besar Edi Damansyah-Rendi Solihin, memudahkan para calegnya dapat lebih dekat ke masyarakat. Sebab melalui program-program kerakyatakan diluncurkan Edi-Rendi, selaku Bupati dan Wakil Bupati Kukar, bermanfaat dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
“Saya melihat langkahkepemimpinan Edi-Rendi begitu besar, terutama di dapil saya (dapil 4),” ucap Rahmat.
Ia menilai, program Edi-Rendi tepat sasaran dan tepat guna, sehingga para caleg yang ikut pendampingan juga terkena imbasnya.
“Program kerakyatan banyak dirasakan, pembangunan infrastruktur juga meningkat drastis, sehingga kami para caleg tidak mengalami kesulitan,” jelasnya.
Sekadar informasi, sejauh ini dipastikan PDIP berhasil meraih sebanyak 16-18 kursi di DPRD Kukar. Itu merupakan sejarah baru, mengingat pada Pemilu lalu-lalu di Kukar, kursi legislatif selalu didominasi Partai Golkar. Nah menurut akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul), Jumansyah, bahwa keberhasilan PDIP Kukar disebabkan cakapnya pembibitan kader dilakukan partai.
Selain itu basis kekuatan masing-masing kader juga dianggap telah kokoh. Jumansyah juga menyebut, kemenangan partai dalam Pemilu di Indonesia biasanya lantaran implikasi presiden, partai hingga basis massa. Di Kaltim khususnya Kukar, diketahui para pemilih lebih dominan pada figur diusung.
“Masyarakat akan melihat apabila caleg itu menarik, maka pasti dipilih. Sedangkan PDIP memang memiliki basis akar rumput kuat,” kata Jumansyah, Rabu (21/2).
Strategi PDI Perjuangan dalam filterisasi terhadap figurisasi kader di Pemilu, kata dia, terbilang sangat baik. Dalam hal ini masing-masing caleg yang maju selalu tepat menyesuaikan karakteristik wilayah.
“Baik itu berasal dari kelompok tertentu, seperti nelayan, petani ataupun buruh. Mereka memiliki satu karakteristik yang sama, yakni sosok pekerja keras,” terang Jumansyah.
Lebih lanjut dipaparkan, terdapat sebelas kader Partai Golkar di Kukar, baik itu petahana maupun tidak yang menyeberang ke PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 ini. Kesebelas caleg ini dipastikan mendapat banyak suara sebagai modal kemenangan mereka.
Hal ini menurut Jumansyah, kembali membuktikan bahwa sosok pimpinan partai yang juga pimpinan daerah bukanlah kunci kemenangan. Melainkan keberhasilan pembibitan caleg, mulai dari seleksi hingga proper test. Pembibitan PDI Perjuangan ini menurut Jumansyah terbilang bagus, yang pastinya menggunakan sistem pembobotan dalam proses seleksinya.
Dia lantas memberikan contoh kader PDI Perjuangan yang berpotensi meraih kemenangan yaitu Rahmat Dermawan dan Madina dari pesisir Kukar. Kemenangan tersebut dengan torehan lebih lima ribu suara merupakan hasil kerja individu caleg di dapilnya.
“Sesuai kaderisasi PDI Perjuangan dan ideologinya, yang terkenal sebagai partai wong cilik. Berarti sebagai partai orang kecil, tempat pekerja keras. Jadi bukan karena program pemerintah dan pemimpinnya. Tapi ada setiap personal caleg memiliki implikasi basis kuat. (and)