Diserbu Pengunjung, Pantai Biru di Desa Kersik Juga Terancam Abrasi
2 min read
OBJEK wisata berupa Pantai Biru dimiliki Desa Kersik, saat ini keberadaannya terancam abrasi. (ist)
KABUPATEN Kutai Kartanegara (Kukar) banyak memiliki potensi kekayaan alam. Tidak hanya pertambangan, namun juga sejumlah potensi pariwisata. Salah satunya dimiliki Desa Kersik, Kecamatan Marangkayu, dengan Pantai Biru-nya. Ya, pada waktu tertentu seperti liburan panjang Lebaran Idulfitri, Pantai Biru diserbu banyak pengunjung. Bahkan tercatat rata-rata per hari selama liburan tersebut, mencapai sebanyak 500 pengunjung.
“Jadi selama liburan tertentu, Pantai Biru dikunjungi ribuan wisatawan. Tidak hanya warga sekitar, tapi juga asal kota-kota besar di Kaltim yang berkunjung,” ujar Jumriana, sebagai Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Biru, Desa Kersik
Dengan kondisi tersebut, dipastikan peningkatan signifikan jumlah pengunjung ke Pantai Biru. Bagi pengunjung dikenakan biaya Rp 10 ribu yang menggunakan kendaraan beroda dua. Sedangkan pengunjung berkendaraan roda 4 alias mobil, tarif masuk sebesar Rp 30 ribu.
“Pantai Biru menawarkan berbagai fasilitas dan wahana. Seperti snorkeling, perahu ketinting dan banana boat. Fasilitas pendukung seperti gazebo dan musala juga tersedia, pastinya itu menambah kenyamanan para pengunjung,” jelas Jumriana.
Namun di balik pesona indah dan nyaman tersebut, Pantai Biru juga menghadapi ancaman serius, berupa abrasi atau pengikisan kawasan tepi pantai akibat diterpa ombak laut. Dengan kondisi tersebut Jumriana berharap Pemkab Kukar melalui instansi terkait, dapat membantu pembangunan tanggul atau pemecah gelombang untuk melindungi pantai.
“Jadi setiap tahun itu rata-rata sepanjang 5 sampai 10 meter bibir pantai tergerus. Kami juga terus kehilangan pohon-pohon yang telah ditanam di tepi pantai. Ya kondisinya memang memprihatinkan, jika tak segera ditangani,” katanya lagi.
Pantai Biru memang indah, tetapi tanpa intervensi yang tepat dari pihak terkait di Pemkab Kukar, potensi keindahan alam ini mungkin tidak bisa bertahan lama. Inisiatif pemerintah dan kesadaran masyarakat akan menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan pantai ini untuk generasi mendatang. (cu/adv)