DPMD Kukar Capai Target Pembangunan Desa
2 min readTENGGARONG. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah mencapai target pembangunan desa di 2023 dengan hasil memuaskan. Kepala DPMD Kukar, Arianto, mengumumkan bahwa lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan desa telah menunjukkan perkembangan yang signifikan, dengan desa-desa berkembang berhasil bertransformasi menjadi desa maju.
“Kami bangga dapat mengumumkan bahwa kami telah mencapai target kami untuk 2023. Ini termasuk peningkatan kualitas pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan penyelenggaraan pemerintahan desa. Kami juga telah menetapkan target serupa untuk 2024,” ungkapnya.
Namun, beberapa program masih belum mencapai realisasi penuh. Program penataan desa dan administrasi pemerintahan desa tertib administrasi masih berada di bawah target yang diharapkan. Pertumbuhan pendapatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) juga belum memenuhi ekspektasi yang ditetapkan.
Laporan tahunan DPMD mencatat bahwa total realisasi anggaran untuk pemberdayaan lembaga kemasyarakatan, lembaga adat, dan masyarakat hukum adat mencapai Rp 77,5 miliar. Untuk tahun 2024, DPMD menargetkan peningkatan nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) menjadi 82 dari nilai sebelumnya 80, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 134,79 miliar.
Arianto juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 2023, seperti akses desa yang terisolasi, kurangnya listrik penerangan, akses sarana pendidikan yang terbatas, SDM tenaga kesehatan yang kurang, dan minimnya akses informasi di beberapa desa. DPMD telah menetapkan target untuk meningkatkan akses layanan air bersih dan mitigasi bencana pada 2025 dengan capaian 66,7 persen.
Untuk mencapai target-target tersebut, Arianto menekankan pentingnya dukungan dan keterlibatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Inisiatif yang dibutuhkan termasuk pengadaan tenaga dokter dan kesehatan, peningkatan kualitas jalan desa, pemasangan PDAM, pencegahan bencana, pembangunan pasar permanen dan koperasi, serta peningkatan transportasi, taman baca, dan kegiatan pendidikan non-formal seperti PKBM/Kejar paket A, B, C, dan pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Penyediaan tempat sampah, lapangan olahraga, dan peningkatan jaringan internet desa juga menjadi fokus utama.
“Kami membutuhkan lebih banyak tempat sampah, lapangan olahraga, dan peningkatan jaringan internet desa untuk mendukung pertumbuhan dan pembangunan desa kami,” katanya. (kv/adv)