April 21, 2025

sekitarkaltim

Berita di sekitar kita

Aksesoris Handmade Berkualitas, Foma Membangun Bisnis Kreatif Anak Muda

3 min read

Dengan produk handmade berkualitas, Foma ingin memberikan kontribusi positif di dunia ekonomi kreatif anak muda Tenggarong. (ist)

TENGGARONG. Foma sebagai sebuah brand aksesoris handmade digagas Marina Khopipah, menjadi sorotan sebagai usaha kreatif. Menggabungkan kualitas tinggi dan desain yang timeless. Didirikan dengan visi untuk memberikan aksesoris unik dan personal kepada para perempuan, Foma menawarkan produk-produk dengan desain yang tak hanya menarik tetapi juga eksklusif.

“Foma adalah bisnis yang kami kelola dengan semangat anak muda. Kami menargetkan perempuan sebagai audiens utama karena kami percaya bahwa aksesoris memiliki peran besar dalam menunjang gaya hidup mereka. Semua produk Foma adalah aksesoris handmade yang kami buat sendiri, sehingga setiap item adalah limited edition,” ujar Marina Khopipah, sang owner Foma.

Produk-produk dijual di Foma memiliki berbagai pilihan aksesoris yang cocok untuk digunakan sehari-hari maupun sebagai hadiah spesial. Beberapa produk unggulan Foma antara lain scrunchie mini dan medium, headband, keychain, hairclip hingga souvenir yang bisa disesuaikan dengan permintaan. Dengan harga yang terjangkau, mulai Rp 3 ribu sampai Rp 25 ribu per buah, Foma menawarkan kualitas dan gaya yang tidak kalah dengan brand besar.

“Keunggulan utama Foma adalah pada kualitas dan desain yang tidak hanya mengikuti tren, tapi juga timeless. Kami membuat aksesoris dengan bahan pilihan dan desain yang unik, sehingga pembeli merasa memiliki barang berbeda dan tidak akan ditemukan di tempat lain,” tambah Marina.

Berikut beberapa produk ditawarkan Foma, yakni Scrunchie mini dan medium (Rp 3-15 ribu), Headband mini dan medium (Rp 10-20 ribu), Scrunchie bouquet (Rp 25 ribu), Souvenir Custom Keychain (Rp 5-18 ribu) serta Hairclip (Rp 10-15 ribu). Pemasarannya secara kreatif melalui sosial media. Nah Untuk memperkenalkan produknya, Foma memanfaatkan kekuatan sosial media sebagai platform utama pemasaran.

Dengan mengemas konten yang estetis dan menarik, Foma berhasil menarik perhatian banyak pelanggan, terutama di kalangan anak muda dan perempuan yang gemar tampil stylish. Tidak jarang, pelanggan yang puas membagikan pengalaman mereka melalui Instagram story atau feed, memberikan testimoni positif yang secara tidak langsung memperluas jangkauan pasar.

“Kami sangat mengandalkan media sosial untuk pemasaran. Kami juga bekerja sama dengan beberapa influencer lokal di Tenggarong untuk memperluas audiens dan memperkenalkan produk kami lebih luas lagi. Setiap pelanggan yang membeli produk kami sering membagikannya di sosial media mereka, ini membantu kami mendapatkan lebih banyak feedback dan promosi secara organik,” jelas Marina.

Sebagai usaha baru berkembang, Marina berharap Foma dapat terus berinovasi dan berkembang seiring dengan permintaan pasar yang semakin meningkat. Dengan produk handmade yang berkualitas, Foma ingin memberikan kontribusi positif dalam dunia ekonomi kreatif, khususnya untuk anak muda di Tenggarong.

“Harapan saya untuk UMKM Foma adalah agar kami bisa terus berkembang, berinovasi, dan menjadi salah satu usaha yang bisa memberi dampak positif, baik untuk pelanggan maupun perekonomian lokal. Semoga ke depan kami bisa menjadi bagian dari ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan,” katanya lagi.

Dengan semangat inovasi dan kualitas yang konsisten, Foma berkomitmen untuk terus hadir di pasar aksesoris dengan produk-produk eksklusif yang mengutamakan kenyamanan dan keunikan bagi para konsumennya. Sebuah contoh bagaimana usaha kecil yang digerakkan oleh kreativitas anak muda dapat berkembang dan memberi dampak positif bagi masyarakat.

“Kami ingin Foma menjadi brand yang tidak hanya dikenal karena kualitas produknya, tetapi juga karena kreativitas dan semangat inovasi yang kami bawa,” ucap Marina. (yah/adv)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *