Nikmatnya Makanan Tradisional Modern di AfD Kitchen Tenggarong
2 min readSEMPAT terhenti akibat pandemi, AfD Kitchen kembali bangkit dengan menyajikan menu khas menggugah selera. Berawal dari hobi memasak, Siti Halimah memulai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner ini sejak 2018. Semula dia berfokus pada minuman kedai. Namun seiring berjalannya waktu serta adanya tantangan besar, akibat pandemi COVID-19, Siti Halimah memutuskan untuk mengalihkan fokus usahanya dan mulai berjualan makanan secara online.
“Saya selalu suka memasak, jadi saat pandemi datang dan usaha kedai terpaksa ditutup, saya memutuskan untuk mencoba peruntungan dengan berjualan makanan online. Lempeng gulai ayam, mihun sambal hati, dan nasi kuning gulai menjadi menu andalan yang saya jual,” ungkap Siti Halimah.
Salah satu menu andalan dari AfD Kitchen yang menarik perhatian pelanggan adalah Lempeng Gulai Ayam dan Mihun Sambal Hati. Kedua hidangan ini memiliki cita rasa yang berbeda dari produk sejenis di pasaran, berkat resep keluarga yang diwariskan turun-temurun.
Halimah menjelaskan bahwa setiap porsi Lempeng Gulai Ayam dihargai Rp 15 ribu, berisi 2 potong lempeng gandum, ayam gulai dan acar segar. Sementara mihun sambal hati dijual dengan harga Rp 10 ribu dan nasi kuning gulai dibanderol seharga Rp 20 ribu.
“Yang membedakan produk kami adalah rasa yang unik dan bahan-bahan yang digunakan. Seperti Lempeng Gulai Ayam menggunakan resep keluarga, memberikan rasa autentik. Selain itu, saya juga selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik dan harga terjangkau,” tambahnya.
Tak hanya menyasar pelanggan perorangan, AfD Kitchen juga mulai menerima pesanan untuk acara seperti rapat, kotakan, hingga catering di berbagai event di Tenggarong. Untuk memperkenalkan produk, Siti Halimah memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook sebagai sarana utama pemasaran. Selain itu, dia juga rutin berjualan di Car Free Day (CFD) setiap Minggu, serta sore hari di SOE sebagai Sentra Oleh-oleh Tenggarong yang jadi tempat favorit pengunjung.
“Alhamdulillah berkat promosi lewat media sosial dan berjualan di CFD dan SOE, pelanggan kami semakin banyak. Bahkan sudah banyak yang mengenal AfD Kitchen di daerah Tenggarong. Kini saya berharap bisa membuka tempat permanen untuk warung dan menjual setiap hari,” ujarnya lagi.
Namun, meski sudah mendapatkan perhatian positif, Siti Halimah tetap menjaga model bisnis AfD Kitchen dengan sistem pre-order (PO) di hari biasa, agar lebih fleksibel dan efisien. Selain fokus pada perkembangan bisnis, Siti Halimah juga memiliki harapan besar untuk kemajuan UMKM di Tenggarong dan Kutai Kartanegara. Menurutnya, UMKM memiliki potensi besar dalam mendorong ekonomi lokal dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berkembang.
“Semoga UMKM di Tenggarong terus berkembang, dan pemerintah serta masyarakat dapat memberikan apresiasi yang lebih untuk para pelaku usaha. Karya dihasilkan sendiri, dengan usaha dan konsistensi, tentu akan membawa dampak positif untuk diri sendiri maupun masyarakat sekitar,” harapnya.
Dengan semangat terus berkobar dan produk yang berkembang, AfD Kitchen siap untuk naik kelas dan menjadi bagian dari kemajuan UMKM di Tenggarong.
“Tetap semangat berkarya, UMKM Naik Kelas!” tegas Siti Halimah. (yah/adv)