Semangat Baru “Sidoyanjajan.tgr” di Tengah Tantangan Bisnis Kuliner
2 min readBERAWAL dari hobi membuat camilan untuk anak dan diri sendiri, Debi Putri Septia Ningrum berhasil membangun kembali usaha kulinernya. Tentu saja dengan semangat baru setelah sempat vakum. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner diberi nama “Sidoyanjajan.tgr” ini, hadir dengan konsep segar dan menarik. Menawarkan jajanan kekinian yang bisa dinikmati berbagai kalangan, dengan harga terjangkau.
“Sidoyanjajan.tgr ini sebenarnya terlahir dari hobi saya yang suka membuat cemilan di rumah. Maka sekaligus coba-coba jajanan yang ada di luar. Sebelumnya saya pernah mencoba usaha kuliner di 2018, dengan brand ‘Dilanda.Lapar’, namun itu terhenti karena kesibukan pekerjaan dan pandemi COVID-19. Dengan pertimbangan matang, saya memberanikan diri untuk memulai lagi dengan brand baru, yaitu Sidoyanjajan.tgr,” jelas Debi.
Menurutnya, keunggulan dari Sidoyanjajan.tgr terletak pada keberagaman menu yang ditawarkan, terutama sambal cocol pencok yang menjadi andalan. Selain itu, mereka juga menawarkan berbagai pilihan dessert, seperti nyamnyam box, chocojar dan masih banyak lagi.
Produk dijual memiliki harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 25.000, kecuali untuk parsel dan hampers yang harganya sesuai dengan permintaan pelanggan.
“Yang membedakan kami dari yang lain adalah sambal cocol pencok kami yang memang sudah cukup dikenal. Selain itu, kami juga menyesuaikan menu sesuai permintaan pelanggan. Kami tidak hanya menjual jajanan yang sudah ada, tetapi juga memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk meminta jajanan tertentu sesuai dengan keinginan mereka,” katanya.
Sejak memulai usaha pada pertengahan 2023, Sidoyanjajan.tgr berfokus pada pemasaran melalui media sosial dan platform online. Debi mengakui bahwa usaha ini belum sepenuhnya optimal dalam hal jam operasional karena ia harus membagi waktu antara pekerjaan kantor dan usaha kulinernya.
Meski jam operasional terbatas, Sidoyanjajan.tgr berhasil menarik perhatian banyak pelanggan, yang bahkan mencari produk mereka meskipun sedang libur.
“Kami hanya menjual secara online dan sesekali membuka booth saat ada event seperti konser, FKR, Erau, SOE, atau CFD. Meskipun kami belum bisa buka setiap hari, Alhamdulillah pelanggan tetap setia dan produk kami tetap dicari,” ujar Debi.
Selain itu diharapankan semakin banyak wadah yang dapat membantu UMKM, seperti Sidoyanjajan.tgr untuk berkembang. Termasuk pula, lebih banyak lagi program pembinaan dan pelatihan dilakukan pemerintah, untuk memperkuat kemampuan pelaku UMKM, dalam menjalankan usahanya.
“Harapan saya, semoga semakin banyak wadah yang memfasilitasi UMKM. Memberikan pembinaan dan membantu kami berkembang. Untuk semua pelaku UMKM, semangat terus! Semoga segala usaha kita dimudahkan dan diberkahi,” katanya. (yah/adv)