Istimewanya “Cilok Amang Panjaitan” Membawa Kembali Kenangan Masa Lalu

MESKIPUN usaha kuliner ini cukup lama terhenti, “Cilok Amang Panjaitan” ternyata mampu menghadirkan kembali cita rasa legendarisnya di Tenggarong. Berawal dari bisnis keluarga dimulai sejak 2013, usaha ini sempat vakum karena kepergian sang pendiri usaha jajanan tersebut.

Namun kini putri pemilik Cilok Amang Panjaitan, Nanda Tri Rahayu, mengambil alih dan melanjutkan perjuangan untuk meramaikan pasar kuliner Tenggarong. Menampilkan cilok kenyal yang cita rasanya sudah melekat di hati pelanggan. Nanda mengungkapkan, keputusan membuka kembali Cilok Amang Panjaitan didorong oleh banyaknya permintaan dari para pelanggan setia.

“Setelah ayah meninggal, saya sempat ragu. Tetapi banyak pelanggan menginginkan cilok kami kembali. Kondisi itulah menjadi semangat bagi saya melanjutkan usaha ini,” tutur Nanda.

Cilok yang dikenal dengan tekstur kenyal dan bumbu kacang khas ini tetap mempertahankan rasa otentiknya, meski harga per biji kini mengalami sedikit kenaikan.

Sebelumnya harga cilok tersebut Rp 500, kini menjadi Rp 1.000 per biji. Namun pelanggan tetap setia karena cita rasa sulit ditemukan di tempat lain.

“Kualitas rasa adalah yang utama bagi kami. Walaupun ada sedikit perubahan harga, kami tetap menjaga rasa dan kualitas seperti dulu,” tambah Nanda.

Selain itu untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, Cilok Amang Panjaitan kini memanfaatkan aplikasi layanan pesan antar seperti GoFood dan platform Instagram untuk mempermudah pelanggan yang tidak bisa datang langsung.

“Kami ingin lebih berkembang dan membuka cabang di tempat lain. Semoga usaha ini tidak hanya membantu ekonomi keluarga kami, tetapi juga memberi dampak positif bagi ekonomi lokal,” harap Nanda.

Dengan pelayanan ramah dan kualitas rasa yang tetap terjaga, Cilok Amang Panjaitan tetap menjadi pilihan utama bagi pencinta cilok di Tenggarong dan sekitarnya. (yah/adv)