DBD di Kukar Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada
1 min readTENGGARONG. Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) menyebut peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kutai Kartanegara (Kukar). Tercatat sebanyak 1.118 kasus pada 2023, itu jauh meningkat dari 186 kasus pada 2021.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kukar, Supriyadi, menyoroti tren naik yang mengkhawatirkan ini. “Kami melihat lonjakan terjadi setiap tahun, khususnya di kalangan anak usia 5-15 tahun. Jadi kami imbau warga terus waspada,” ujarnya.
Analisis Dinkes menunjukkan bahwa Sebulu, Muara Kaman dan Tenggarong Seberang adalah kecamatan dengan prevalensi DBD tertinggi. “Lokasi ini merupakan wilayah perairan dan rawa, yang menjadi habitat ideal bagi nyamuk Aedes Aegypti,” jelas Supriyadi.
Curah hujan tinggi di daerah tersebut memperparah situasi, memungkinkan nyamuk pembawa virus DBD berkembang biak dengan cepat. “Pencegahan dimulai dari kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan,” tegasnya lagi.
Ditambahkan, bahwa kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat adalah kunci utama dalam mencegah penyebaran DBD. “Masyarakat harus proaktif dalam mengenali gejala awal, seperti demam tinggi selama dua hari berturut-turut, dan segera mencari bantuan medis,” kata Supriyadi.
Dinkes Kukar mengajak masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala dan memastikan penanganan cepat dan tepat bagi penderita DBD. “Langkah ini penting untuk menghindari risiko fatal,” ujarnya.
Kasus DBD di Kukar menjadi peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan upaya pencegahan dan kewaspadaan terhadap penyakit yang dapat berujung pada kematian. (cu/adv)