Sungai Meriam Jadi Pusat Praktik Budidaya Udang Ekspor
1 min readTENGGARONG. Desa Sungai Meriam di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terkenal sebagai pusat Sumber Daya Alam (SDA) yang kaya. Selain menjadi tulang punggung sektor perikanan Kukar, desa ini juga menampilkan keistimewaan dalam metode budidayanya. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kukar, Muslik, menyatakan Sungai Meriam telah berperan signifikan dalam ekspor udang.
“Anggana Sungai Meriam dikenal akan metode budidayanya yang unik, dan ekspor udangnya telah menjadi contoh bagi industri nasional,” katanya.
Kontribusi dari ekspor udang tidak hanya penting secara lokal, namun juga vital dalam mencapai target ekspor nasional yang ditetapkan sebesar 2 juta ton udang setiap tahun. Pemerintah pusat menghargai kontribusi Sungai Meriam dalam mencapai sasaran ini.
Pemkab Kukar dengan pemahaman mendalam, kini telah memberikan dukungan yang signifikan kepada pembudidaya di Sungai Meriam. Pada 2023 lalu, sebanyak 254.946.500 benih udang telah didistribusikan kepada mereka. Langkah ini tidak hanya menjamin keberlanjutan hidup pembudidaya, tetapi juga mempromosikan pertumbuhan industri perikanan.
“Ini adalah bagian dari komitmen berkelanjutan Pemerintah Kabupaten Kukar untuk semua pembudidaya dan nelayan,” tegas Muslik.
Melalui metode budidaya yang ramah lingkungan dan tradisional, Sungai Meriam terus menjadi model keberhasilan dalam industri budidaya udang. Semoga kesuksesan ini akan berlanjut dan memberikan keuntungan bagi komunitas dan lingkungan. (cu/adv)