Jamu Kekinian dengan Sentuhan Modern di “Odah Temu”, Lestarikan Warisan Budaya Indonesia
2 min readRIZKA Junita selaku pemilik dari Odah Temu, memiliki tekad kuat untuk membawa kembali jamu. Sebagai minuman herbal tradisional Indonesia, ke dalam kehidupan sehari-hari. Usaha dimulai sejak 2019 itu berawal dari keprihatinan Rizka terhadap minimnya minat anak muda terhadap jamu. Karena kerap dianggap pahit dan ketinggalan zaman.
“Berawal dari kesukaan mengonsumsi jamu, saya kesulitan mencari produk jamu sesuai selera. Saya juga miris melihat banyaknya minuman kekinian instan beredar. Sementara anak-anak muda semakin minim pengetahuannya tentang jamu. Sering dianggap pahit dan kuno. Dari situ saya tertantang untuk menciptakan jamu modern dan kekinian. Namun tetap mempertahankan khasiatnya,” ujar Rizka.
Produk dijual di Odah Temu memang berbeda dari jamu pada umumnya. Selain menawarkan berbagai varian rasa jamu menyegarkan, Rizka juga menyajikan minuman herbal dalam 2 pilihan, yaitu dingin atau hangat.
“Keunggulan produk kami adalah rasa yang enak dan menyegarkan. Jamu kami disajikan dengan cara yang lebih modern, tampilan kekinian. Sehingga kesan jamu pahit dan kuno itu hilang. Tapi kami tetap menjaga kualitas dan khasiat jamu. Dengan proses produksi manual berstandar khusus,” jelasnya.
Dengan harga terjangkau, dari Rp 10-20 ribu per cup, Odah Temu bertujuan memberikan alternatif sehat yang mudah diterima semua kalangan, terutama generasi muda.
“Kami ingin membuktikan bahwa jamu bisa menjadi minuman kekinian yang tak hanya menyehatkan, tetapi juga menyenangkan untuk dinikmati,” katanya lagi.
Pada awalnya Odah Temu memasarkan produk secara online pada 2019. Nah seiring dengan perkembangan usaha, Rizka membuka outlet pertama di 2020, untuk menjangkau lebih banyak konsumen secara offline. Selain itu juga memanfaatkan berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook dan TikTok, serta aplikasi pengantaran seperti GrabFood dan GoFood untuk memasarkan produknya.
Bahkan tak jarang ikut serta dalam event-event expo, festival, dan konser untuk memperkenalkan produk mereka kepada lebih banyak orang.
“Kami juga aktif membuat konten-konten kreatif di media sosial untuk menarik minat konsumen. Pemasaran dari mulut ke mulut juga sangat membantu dalam mengenalkan produk kami,” tambah Rizka.
Dengan adanya antusiasme masyarakat semakin besar terhadap produk Odah Temu, Rizka memiliki harapan besar untuk UMKM kini tengah dijalankannya.
“Harapan terbesar saya adalah agar Odah Temu bisa bertahan dan terus berkembang. Sehingga menjadi salah satu produk legend di Tenggarong. Kami juga ingin agar Odah Temu menjadi salah satu destinasi wisata kuliner, bagi wisatawan lokal dan asing yang berkunjung ke Tenggarong. Khususnya bagi mereka yang ingin mencoba minum jamu tradisional Indonesia modern dan kekinian,” katanya. (yah/adv)