Hanya “Croffeloon” Hadirkan Kue Khas Korea di Kota Raja
2 min read
Croffeloon satu-satunya penjual croffle, sehingga produk ini menarik konsumen. (ist)
TENGGARONG. Croffeloon, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner menawarkan kue khas Korea atau dikenal dengan croissant waffle, telah berhasil menarik perhatian masyarakat Kota Raja Tenggarong, sejak pertama kali dibuka pada 2021. Diprakarsai Ayu Pratiwi, yang sebelumnya bekerja di salah satu bank BUMN, Croffeloon lahir dari keinginannya untuk mencari penghasilan tetap, setelah memutuskan untuk resign dari pekerjaannya.
“Sebelum resign, saya memang berpikir untuk tetap memiliki penghasilan. Kemudian, saya menemukan iklan franchise makanan dan minuman (F&B) melalui Instagram. Di sana, saya melihat peluang usaha yang cocok dengan passion saya, yaitu kue khas Korea atau croffle, yang akhirnya saya jalankan sampai sekarang,” ungkap Ayu.
Salah satu keunggulan dari Croffeloon adalah harga yang sangat terjangkau jika dibandingkan dengan produk serupa yang dijual di mall besar. Ayu menjelaskan, meskipun harga jualnya lebih murah, kualitas rasa yang ditawarkan tetap terjaga dengan baik.
“Saya jual croffle ini dengan harga Rp 6 ribu per buah. Itu lebih terjangkau dibandingkan dengan yang dijual di mall besar seperti ‘Dear Butter’. Meskipun harga lebih murah, rasa croffle saya jual tetap enak dan memuaskan,” jelasnya.
Selain itu, Ayu juga menambahkan bahwa di Tenggarong, Croffeloon masih menjadi satu-satunya penjual croffle, sehingga produk ini cukup unik dan menarik bagi konsumen.
“Keunggulan lainnya adalah, di Tenggarong sendiri, saya bisa dibilang masih satu-satunya yang jual croffle. Jadi, kami bisa menawarkan sesuatu yang berbeda dan masih jarang ditemukan di sini,” tambah Ayu.
Produk Croffeloon sendiri sangat diterima dengan baik oleh masyarakat Tenggarong. Setiap kali ada event, produk croffle Ayu selalu habis terjual hingga ratusan buah. Bahkan, pada event tertentu, Ayu bisa menjual lebih dari sebanyak 200 buah dalam sehari.
“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat baik. Setiap kali ada event seperti Car Free Day (CFD) atau di SOE (Simpang Odah Etam), produk kami selalu laris manis. Bahkan, kadang bisa terjual sampai 200 buah,” katanya lagi.
Bagi Ayu, harapan besar ada di masa depan Croffeloon. Dia berharap usahanya dapat terus berkembang, lebih dikenal dan semakin banyak peminat. Dia juga berharap pemerintah dapat memberikan dukungan lebih kepada para pelaku UMKM. Salah satunya dengan memfasilitasi tempat atau lapak jualan, seperti yang telah diberikan di beberapa event sebelumnya.
“Semoga usaha saya terus berkembang dan semakin banyak peminatnya. Saya juga berharap pemerintah dapat terus mendukung UMKM, terutama dengan memberikan fasilitas lapak gratis seperti yang sudah diberikan di CFD dan Simpang Odah Etam. Itu sangat membantu kami untuk tumbuh,” ucap Ayu. (yah/adv)