Proyek Strategis Edi-Rendi, Bangun Jembatan Menghubungkan 3 Kabupaten
2 min readPEMKAB Kutai Kartanegara (Kukar) segera membangun jembatan penghubung di Kecamatan Sebulu pada 2024. Dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 203 miliar untuk pembangunan tahap pertama, bersumber dari APBD Kukar 2024. Tidak tanggung-tanggung, nantinya jembatan tersebut sekaligus menghubungkan 3 kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Demikian ditegaskan Wakil Bupati (Wabup) Kukar, Rendi Solihin.
Anggaran mencapai ratusan miliar itu akan digunakan untuk perencanaan pembangunan struktur jembatan, pembebasan lahan, termasuk membangun jalan pendekat di kedua sisi jembatan. Sementara untuk pembangunan struktur Jembatan Sebulu, pemerintah daerah selanjutnya akan mengalokasikan anggaran senilai Rp 500 miliar.
“Terdekat akan ada pembangunan yang paling besar membawa kebaikan, terutama untuk perekonomian di Kecamatan Sebulu. Ada pembangunan Jembatan Sebulu yang banyak dinantikan masyatakat,” ujar Rendi.
Dijelaskannya pula, seluruh persiapan dan proses pembangunan jembatan pun telah dilakukan pemerintah. Pada 2023 lalu, pembebasan lahan di kedua sisi lokasi Jembatan Sebulu berlokasi di Desa Sebulu Modern tengah berlangsung dan hampir rampung. Jika tidak ada kendala proses selanjutnya adalah peletakan batu pertama pembangunan jembatan.
“Ada juga anggaran untuk pembebasan lahan yang sudah melalui beberapa tahap. Terbaru disiapkan anggaran Rp 10 miliar sebagai penunjang pembangunan jembatan,” katanya lagi.
Pembangunan jembatan ini memang masuk ke dalam prioritas pembangunan strategis Pemkab Kukar pada 2024. Pemerintah ingin menuntaskan masalah konektivitas di Kukar. Sementara itu Camat Sebulu, Eddy Fachrudin, mengatakan keberadaan jembatan tersebut akan membuat perekonomian sejumlah kecamatan di Kukar semakin menggeliat karena akses warga menjadi semakin lancar.
“Apalagi sejumlah syarat pembangunan jembatan tersebut juga sudah terpenuhi. Seperti, pembebasan lahan yang berlokasi sebagai pembangunan jembatan di Desa Sebulu Modern. Serta dukungan dari masyarakat setempat juga telah diterima pemerintah. Inshaa Allah dalam waktu dekat sudah dilelang, jadi tinggal mengklirkan lokasi titik pembangunannya,” ucap Eddy Fachrudin.
Memang, pembangunan Jembatan Sebulu sudah di nanti masyarakat setempat sejak lama. Pasalnya, selama ini masyarakat mengandalkan feri untuk menyeberangi sungai. Tarif transportasi air ini adalah Rp 5 ribu untuk kendaraan beroda 2 dan Rp 20 ribu untuk kendaraan beroda 4. Biaya ini dinilai membebani masyarakat. Makanya Camat Eddy optimis, adanya jembatan akan membangkitkan perekonomian warganya. Sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sebulu diyakini akan tumbuh karena aktivitas menjadi semakin lancar.
Selain hal tersebut, Pemkab Kukar juga telah menganalisis manfaat lainnya dari pembangunan jembatan ini. Diantaranya, melancarkan aktivitas warga Kukar, Kutai Timur (Kutim) dan Kutai Barat (Kubar). Mengingat jembatan dibangun di tengah-tengah ketiga kabupaten, tepatnya di Desa Sebulu Modern. Lokasi ini dipilih karena dinilai strategis dan dekat dengan tepian Sungai Mahakam.
“Efeknya sangat luar biasa. Kami yakin dengan berfungsinya jembatan itu akan memperlancar mobilisasi masyarakat dan meningkatkan ekonomi daerah,” ujarnya. (*/and/adv)